Lama mimin enggak bahas bangunan di Balikpapan, kota Beruang Madu yang berjaya karena minyak. Sebelumnya, SGPC sudah membahas bangunan di kota ini, antara lain Benakutai, bekas Le Grandeur dan kantor Keuangan Negara. Sekarang kita membahas gedung yang lebih baru, yaitu Grand Sudirman Balikpapan.


Grand Sudirman adalah kompleks bangunan tinggi di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur yang dikembangkan oleh pengembang lokal bernama PT Helindo Bangunraya Sejahtera. Kompleks ini terdiri dari tiga bangunan yang semuanya memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Kompleks tersebut dirancang oleh tim arsitek Idea Plus dengan struktur ditangani oleh Davy Sukamta & Partners dan dibangun oleh kontraktor nasional Nusa Raya Cipta. Kompleks Grand Sudirman sering disebut merupakan salah satu gedung tinggi perkantoran pertama di kota Beruang Madu.
Sejarah Grand Sudirman Balikpapan, lahir dari booming properti
Grand Sudirman sudah dikembangkan sejak 2005, saat pengembang-pengembang menangkap peluang besar perkembangan ekonomi Balikpapan yang saat itu didorong oleh industri minyak. Pemasarannya dimulai 1 April 2005, dimana pengembang berhasil menjual 69 unit apartemen.
Pembangunan kompleks ini dimulai pada bulan Desember 2005, saat pihak kontraktor Nusa Raya Cipta (NRC) memulai penggalian tanah di lokasi pembangunan yang sangat dekat dengan bibir pantai.


Namun, konstruksinya berjalan terlambat – oleh Majalah Properti Indonesia hingga melambat selama 5 bulan untuk hampir semua proyek termasuk Grand Sudirman – karena tingginya harga dan kelangkaan bahan bangunan. Kepada awak media majalah Techno Konstruksi, pihak pengembang mencatat bahwa jadwal pengiriman bahan bangunan melalui laut yang tidak rutin dan cuaca buruk merupakan kendala utama dalam melancarkan proyek ini.
Pembuatan struktur dimulai pada Agustus 2007. Pada bulan November 2007 salah satu blok apartemen yang terdiri dari 150 unit cukup laris terjual, dengan sisa 26 unit walau terdapat pembatalan akibat kekurangyakinan pasar pada penyelesaian proyek ini.
Proyek Grand Sudirman, terkhusus menara apartemennya, tutup atap secara seremonial oleh Walikota Balikpapan H. Imdaad Hamid pada 11 Desember 2007. Dalam perkembangan ini, unit apartemen yang tersisa tinggal 22 unit; sementara menara kedua yaitu kondotel menyisakan 30 unit. Bersamaan dengn momen penutupan atap, interior unit apartemen dan perkantoran mulai digarap.
Namun penyelesaian internal ini berlangsung cukup lama, dimana sekitar 2008 pihak pengembang berencana mengadakan serah terima unit apartemen sementara pembukaan Hotel Aston diperkirakan dibuka sekitar Juli 2009 dan gedung perkantoran di bawah nama Panin Tower diresmikan penggunaannya pada 29 Desember 2011 setelah mengalami beberapa penundaan terutama disebabkan oleh lambatnya penyerapan finishing dan kendala kelistrikan PLN. Biaya konstruksi dikabarkan mencapai Rp. 450 milyar.
Namun, pengelolaan Hotel Aston dan apartemen secara mandiri tidak bertahan lama; sejak awal 2020 hotel di menara B Grand Sudirman berganti manajemen menjadi Golden Tulip, sementara sebagian menara A menjadi hotel dengan nama Malibu Suites Balikpapan.
Arsitektur dan info properti Grand Sudirman Balikpapan: Sukses mengubah wajah bisnis Balikpapan
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Grand Sudirman Balikpapan dirancang oleh tim arsitek dari Idea Plus untuk arsitekturnya serta Davy Sukamta & Partners untuk struktur bangunannya. Secara penampilan arsitektur, tidak banyak yang dijelaskan dari kompleks ini selain apartemen dan hotelnya bergaya modern serta perkantorannya yang juga modern dengan sentuhan canggih.
Grand Sudirman Balikpapan terdiri dari tiga menara yaitu menara A yaitu apartemen Grand Sudirman yang kini diberi nama Malibu Suites Balikpapan, terdiri dari 17 lantai dengan 1 basement yang menampung 155 unit apartemen. Unit apartemen tersebut terbagi ke dalam 5 jenis, antara lain studio, 1, 2 dan 3 kamar tidur, mansion dan penthouse.


Menara B awalnya dimanfaatkan sebagai kondotel Aston Balikpapan Hotel & Residences, juga dengan 155 kamar. Setelah pergantian operator ke Golden Tulip, tak terlalu banyak perubahan dari segi jumlah kamar (150 unit) dan unit yang ditawarkan antara lain deluxe, executive, junior suite dan suite. Ia menyediakan sebuah restoran bernama Restoran Tulipe, dan beberapa fasilitas untuk rapat.
Baik menara A maupun B memiliki luas lantai total sebesar 20.500 m2 per menara, berketinggian 110 meter (namun 60-70 meter lebih masuk akal), dan berbagi fasilitas seperti spa, kolam renang dan pelataran, di antara kedua menara berwarna abu-abu.
Sementara menara C merupakan, saat itu, sebuah gebrakan. Panin Tower adalah bangunan perkantoran berlantai 16 dengan luas lantai sekitar 20 ribu meter persegi, yang merupakan salah satu bangunan perkantoran tinggi awal di Balikpapan. Ia dibangun untuk menyasar perusahaan-perusahaan yang menginginkan ruang kantor yang representatif di kota minyak. Eksterior bangunannya menonjolkan nuansa teknologi tinggi seperti kaca berwarna biru dan tembok putih.
Infokilat
Alamat | Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur |
Arsitek | Idea Plus (arsitektur) Davy Sukamta & Partners (struktur) |
Pemborong | Nusa Raya Cipta |
Biaya pembangunan | Rp. 450 milyar (2008) Rp. 834 milyar (inflasi 2024) |
Menara A dan B (Malibu Suites dan Golden Tulip)
Lama pembangunan | Desember 2005 – Juli 2009 (hotel dan apartemen) |
Jumlah lantai | 17 lantai 1 basement |
Tinggi gedung (estimasi SGPC) | 60 meter |
Jumlah kamar/unit | 155 unit/kamar (kedua menara) 310 unit (keseluruhan) |
Menara C, Panin Tower
Lama pembangunan | Desember 2005 – 2010 |
Jumlah lantai | 16 lantai 1 basement |
Tinggi gedung (estimasi SGPC, tinggi lantai) | 70 meter |
Referensi
- Arief Prasetyo (2008). “Panin Tower: Mengubah Wajah Bisnis Balikpapan.” Majalah Bisnis Properti (Panangian) No. 51, Januari 2008, hal. 38-39
- Saptiwi Djati Retnowati (2008). “Grand Sudirman Balikpapan, gunakan retaining wall di area reklamasi.” Majalah Techno Konstruksi No. 2, Juni 2008, hal. 38-41
- Hilda B. Alexander (2007). “Balikpapan: Trauma ganjal penjualan.” Majalah Properti Indonesia No. 1167, Desember 2007. Hal. 50-51
- Kliping artikel portal berita yang disalin di Skyscrapercity:
- “ERA Berhasil Pasarkan 72 %.” Kaltim Post, 26 April 2005. Diarsip 27 April 2005.
- “Grand Sudirman Topping Off, Tower A Tinggal 22 Unit, Tower B Tersisa 30.” Tidak ada keterangan, 11 Desember 2007.
- “Desember, GSB Serah Terima: 15 September, Harga Naik 7,5 Persen.” Tidak ada keterangan, 26 September 2008.
- “Juli, Grand Sudirman Mulai Beroperasi.” Tidak ada keterangan, 23 April 2009.
- “Februari, Office Tower GSB beroperasi.” Tidak ada keterangan, 12 Januari 2010.
- Post terkait Bank Panin, 31 Desember 2011.
- Arsip halaman resmi Grand Sudirman, diarsip 31 Januari 2009
- “Aston International ekspansi ke Kalimantan.” KOMPAScom, 26 Juni 2009. Diakses 12 Maret 2025 (arsip)
- Bonita Ningsih (2020). “Ada Hotel Baru di Balikpapan.” Venuemagz, 8 Januari 2020. Diakses 12 Maret 2025 (arsip)
Leave a Reply